Di era globalisasi ini, banyak sekali masalah yang bermunculan dalam pergaulan dimasa remaja. Baik dari segi fisik, sosial, mental, jiwa, dan yang lainnya. Dari kalangan atas hingga kalangan bawah.Masalah masalah tersebut antara lain seperti narkoba, miras, merokok, free sex, dan sebagainya yang berujung pada kriminalitas.
Merokok merupakan kebiasaaan buruk yang dilakukan sejak zaman ditemukannya tembakau. Pada awalnya merokok hanya bertujuan untuk menghangatkan tubuh. Namun, lama kelamaan kebiasaan itu menjadi berubah tujuan yaitu sebagai kebutuhan yang tidak bisa ditingggalkan atau dapat dikatakan kecanduan. Tanpa ada tembakau seakan-akan tak ada kenikmatan tersendiri. Hal ini berlanjut hingga zaman revolusi industri di Inggris.hingga bermunculan pabrik-pabrik rokok sampai menyebar di seluruh dunia.
Dalam event apapun, rokok selalu menjadi penyandang dana, sehingga kehadiran rokok seakan-akan menjadi hal yang legal dan mendapat dukungan dari berbagai pihak. Terutama dari kaum lelaki, karena merekalah orang-orang yang suka mengkonsumsi rokok,namun meskipun demikian, tidak semua kaum lelaki suka akan hal itu. Kebanyakan orang-orang yang sudah bekerja suka mengkonsumsi rokok. Hingga mereka tak sadar bahwa mereka telah merusak generasi penerus bangsa kita. Karena sekarang rokok telah merambah sampai pelajar baik SMA, SMP, bahkan anak SD pun sudah merokok. Sungguh memprihatinkan kondisi seperti ini. Mereka menganggap bahwa dengan merokok, mereka dapat dikatakan “gaul” dan gentlement. Di lain pihak mereka tidak tahu betapa besarnya dampak dari merokok,dalam segi social seperti contohnya mereka seenaknya menggunakan uang saku dan SPP hingga mereka melakukan perbuatan yang asusila ,seperti mengrompas, mencuri dsb.
Di segi kesehatan rokok dapat menimbulkan efek negative bagi perokok aktif maupun perokok pasif, karena setiap hisapan menimbulkan nikotin dan karbonmonoksida yang sangat berbahaya bagi keduanya terutama bagi perokok aktif. Yang dapat menimbulkan berbagai penyakit kronis, seperti kanker, serangan jantung, hingga meninggal dunia.
Dan di segi pergaulan para perokok dapat dengan mudah menularkan, menawarkan ataupun mempengaruhi tentang merokok kepada manusia lain, tanpa susah payah. Maka dari itu mulai sekarang marilah kita bersama-sama memberantas dan menghimbau kepada semua orang agar tidak merokok. Agar generasi penerus kita menjadi lebih baik dan menjauhkan diri dari budaya merokok. Baik dengan cara bersosialisasi, melihat para perokok dan memberikan pengarahan tentang bahaya rokok, ataupun yang lainnya.
A. Pengertian
Rokok adalah racun yang dapat menyebabkan gejala yang sangat fatal bila tidak dihentikan. Kebiasaan merokok selain mempengaruhi kesehatan juga mempengaruhi kepribadian .Perokok biasanya berkepribadian yang keras dan apabila tidak merokok sekali saja maka kelakuaannya semakin menjadi-jadi.
Perlu diketahui ,asap rokok mengandung lebih dari 4000 bahan kimia berbahaya .Sekitar 60 diantaranya dikenal bersifat Karsinogenik (penyebab terjadinya kanker) ,bahan kimia yang berbahaya dalam rokok diantaranya adalah:
ASETON ?Penghapus cat kuku
AMONIAK ?Bahan pembersih lantai
ARSENIK ?Racun tikus
BUTAN ?Bahan bakar korek api
KADMIUM ?Dipakai pada baterai mobil
KARBON MONOKSIDA ?Gas beracun yang keluar dari knalpot
DDT ?Obat pembasmi serangga
HIDROGEN SIANIDA ?Gas racun untuk hukuman mati
METANOL ?Bahan bakar roket
NAPTHALENE ?Kapur barus
TOLUENE ?Bahan pelarut Industri
VINIKLORIDA ?Bahan baku plastik PCV
B. Masyarakat yang merokok dan penyebabnya
Dewasa ini ,rokok bukanlah hal yang tabu bagi semua lapisan masyarakat.Yang biasanya untuk pria ,sekarang tidak asing lagi perempuan memakainya juga.
Berikut ini kami akan mengutarakan alasan perokok dengan penyebab mereka merokok:
? Anak –anak
Anak-anak biasanya merokok disebabkan pengaruh teman sebayanya.Mungkin saja kurang ketatnya pengawasan orang tuanya. Atau juga karena kesibukan orangtua yang akan melantarkan anaknya.Hal ini jarang terjadi,tapi telah kami teliti anak-anak jalanan banyak yang merokok,sebab hidup mereka yang kurang terawat oleh orangtuanya.
? Remaja
Remaja adalah masa di mana terjadinya kelabilan jiwa karena telah memasuki fase dari anak-anak menuju fase dewasa. Hasil wawancara kami terhadap remaja yang merokok karena dipengaruhi oleh teman mereka. Karena apabila tidak merokok dikatakan tidak gaul oleh teman-temannya.
? Dewasa
Pada fase dewasa ,alasan merokok karena kebutuhan untuk menenangkan pikiran para orang dewasa. Itu disebabkan banyaknya opini masyarakat yang apabila merokok dapat mengurangi beban pikiran.
C. Sudut pandang Biologi
Sebagian besar ilmuan abad 19 perilaku menyimpang disebabkan faktor biologis,seperti tipe sel tubuh.Ilmuwan seperti Lombroso,Kretschemer,Hooton,Von Henting ,dan Sheldon. Hasil penelitian menunjukkan orang yang mempunyai tipe tubuh tertentu cenderung melakukan perbuatan menyimpang.
Sheldon mengidentifikasi tipe tubuh menjadi 3 dasar: endomorph(bundar,halus,gemuk),dan mesomorph (berotot,atletis),dan echtomorph(tipis,kurus) mempunyai potensi masing-masing. Bagi perokok mempunyai bibir yang berwarna hitam,nafas berbau rokok,dan lain-lain.
Cesare Lombroso (kriminolog Italia) berpendapat orang yang jahat mempunyai ciri rahang besar dan tulang pipi panjang ,kelainan mata yang khas ,tangan,jari,kaki yang relatif besar,susunan gigi yang abnormal.Dari ciri di atas perokok umumnya penjahat.Orang beranggapan dengan merokok akan terlihat kuat.
D. Sudut pandang Sosiologi
Teori psikologi berbeda dengan teori biologi.Teori ini beranggapan bahwa seeorang yang mengalami penyakit mental yang berupa gangguan dengan bentuk perilaku menyimpang.
Sigmund Freud membagi diri manusia atas tiga dasar yaitu:
Id ? Bagian diri yang bersifat tidak sadar ,naluriah dan implusif terpengaruh oleh gerak hati
Ego ?Bagian diri yang bersifat dasar dan rasional(penjaga pintu kepribadian)
Superego ?Bagian diri yang telah menyerap nilai-nilai kulural dan berfungsi sebagai suara hati.
E. Pencegahan Merokok
Merokok adalah kebiasaan yang buruk.Karena selain merusak kesehatan juga merusak kepribadian kita.Untuk tidak merokok lakukan pencegahan dini.Pelajari dari pengalaman berbagai orang yang mengeluh saat merokok sehingga kita bisa merasakan dampak buruk merokok.
Bahwa meroko dimulai saat masa puber yakni besarnya keingintahuan untuk mencoba segala sesuatu.Yang mana mereka dipengaruhi oleh teman baik mereka sendiri.Peran orang tua sangat penting dalam membentuk pribadi anak.Di sekolah mereka tidak terganggu tapi bila kebiasaan merokok dihentikan atau dikurangi membuat mereka terganggu.Mereka menyadari efek samping dari merokok ,tapi enggan untuk berhenti karena candu berat.
2. REMAJA DAN ROKOK
Di masa modern ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun orang – orang disekitarnya. Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam rokok memberikan dampak negatif bagi tubuh penghisapnya. Beberapa motivasi yang melatarbelakangi seseorang merokok adalah untuk mendapat pengakuan (anticipatory beliefs), untuk menghilangkan kekecewaan (reliefing beliefs), dan menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma ( permissive beliefs/ fasilitative) (Joewana, 2004). Hal ini sejalan dengan kegiatan merokok yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan didepan orang lain, terutama dilakukan di depan kelompoknya karena mereka sangat tertarik kepada kelompok sebayanya atau dengan kata lain terikat dengan kelompoknya.
Penyebab Remaja Merokok
1. Pengaruh 0rangtua
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294).
2. Pengaruh teman.
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan teman-teman remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok (Al Bachri, 1991)
3. Faktor Kepribadian.
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok) ialah konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah (Atkinson, 1999).
4. Pengaruh Iklan.
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut. (Mari Juniarti, Buletin RSKO, tahun IX,1991).
ROKOK, RACUN YANG DIGEMARI
ROKOK YANG DIGEMARIMasalah “merokok” adalah masalah yang menyangkut kepedulian pada diri sendiri dan orang lain, sebab dampak negative dari rokok tidak hanya merugikan diri si perokok sendiri, tetapi jika orang lain di sekitarnya. Selain itu kebiasaan merokok seseorang dapat menyentuh kesejahteraan dan kenyamanan orang lain yang bukan perokok, di mana seharusnya hak untuk merokok selayaknya dihentikan pada saat hak asasi orang yang tidak merokok untuk menghirup udara bersih dan segar mulai terganggu, atau setidaknya mencari tempat khusus untuk merokok.
Upaya-upaya seperti sosialisasi, legistasi, informasi dan edukasi dengan tujuan meningkatkan keterampilan hidup sehat, dimana pada akhirnya diharapkan dapat menurunkan jumlah perokok aktif serta mempromosikan lingkungan lingkungan hidup sehat, telah dilakukan banyak pihak, termasuk Departemen Pendidikan Nasional melalui Pusat pengembangan Kualitas jasmani, namun upaya tersebut harus tetap dilaksanakan secara berkesinambungan dan terpadu diantaranya melalui sosialisasi dan penyebaran informasi yang tepat, singkat, dan lugas bagi masyarakat umum.
Booklet ini disusun, dan harapan dapat bermanfaat bagi remaja khususnya dan masyarakat pada umumnya, dalam rangka mendukung Program pencegahan Remaja Merokok baik melalui jalur pendidikan formal maupun non-formal.
BAGIAN 1
REMAJA CENDERUNG INGIN MOROKOK
Perubahan mental dan emosional dari masa anak-anak ke masa dewasa menyebabkan perubahan prilaku dan sikap dalam kehidupan sehari hari. Perubahan ini dapat berbeda pada setiap remaja karena tergantung pada factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan mental emosional remaja tersebut.
Perkembangan mental emosional remaja dipengaruhi oleh kondisi social emosional dari lingkungannya. Lingkungan yang kondusif misalnya contoh tauladan yang baik dari orang tua, teman, maupun guru dapat membantu pencapaian kematangan emosionalnya dengan baik dan ini ditandai antara lain dengan:
Penuh cinta kasih, simpati, empati, kesadaran diri, suka menolong orang lain, bersifat hormat dan ramah.v
Mampu mengendalikan emosi, tidak mudah tersinggung, tidak agrisif, optimis dan mampu berpikir kritis dan kreatif.v
Kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tuaataupun kurangnya pengakuan dari teman sebaya, dapat membuat remaja mudah mengalami kecemasan, perasaan tertkan dan kenyamanan emosional sehingga remaja cenderung berpikir agresif yang negative seperti berkelahi, melawan dan selalu berupaya melarikan diri dari kenyataan dengan cara misalnya dengan merokok atau minum-minuman keras.
Seringkali remaja yang merokok disebabkan karena ketidakmampuannya berpikir rasional, cara berpikir yang keliru dalam upaya mencari jati diri, mereka belum mampu melihat realitas secara tepat sehingga memerlukan bimbingan orang tua dan guru, bahkan mungkin teman sebayanya, untuk menemukan jati dirinya.
Sebagian remaja yang merokok juga dikarenakan keinginan untuk diakui dan dihargai oleh teman sebayanya. Hal ini karena perkembanga ego remaja. Karena itu remaja membutuhkan perhatian guru dan orang tua serta teman sebayanya yang memiliki kematangan mental yang lebih dari remaja tersebut.
Remaja yang merokok juga disebabkan karena ingin mencoba-coba apalagi didukung oleh lingkungan yang kondusif untuk mencoba rokok tersebut, seperti sebagian besar temannya merokok, korban dari iklan rokok yang sangat gencar baik dari media cetak maupun elektronik dan yang lebih mendorong lagi remaja tersebut untuk merokok adalah karena figure idolanya (artis, olahragawan, orang tua, guru) merokok.
Remaja yang merokok juga didorong oleh rasa setia kawan terhadap kelompok sebayanya yang diwujudkan dengan ketaatan remaja tersebut terhadap aturan-aturan dan kebiasaan-kebiasaan yang dibuat oleh kelompoknya mulai dari berpakaian, berbicara, penampilan dan merek rokok tertentu.
Selain itu remaja yang merokok juga disebabkan oleh sifat mereka yang mudah terpengaruh oleh hal-hal yang sedang “trend” baik yang positif maupun yang negative. Sifat mudah terpengaruh ini menyebabkan remaja mudah masuk ke dalam kegiatan-kegiatan negative seperti merokok, minum-minuman keras bahkan sampai menyalahgunakan narkoba.
Awal mula remaja merokok pada umumnya adalah dengan mencoba baik diberi oleh teman, “mengambil rokok milik orang tua”, atau membeli sendiri. Berdasarkan hasil observasi, hampir tidak ada remaja yang dapat menikmati rokok pada awal mula mereka mencoba merokok, namun selanjutnya karena pengaruh lingkungan, desakan teman sebaya dan pengaruh dari nikotin yang terdapat dalam rokok yang dikonsumsi, akhirnya remaja tersebut menjadi ketagihan.
Sehingga muncul perasaan atau sugesti bahwa apabila tidak merokok merasa tidak percaya diri, mulut terasa asam dan tidak dapat berpikir jernih. Karena itu merokok dijadikan bagian dari kehidupan dan pergaulan meskipun tidak pernah ada penelitian yang membuktikan bahwa merokok dapat meningkatkan daya pikir dan kepercayaan diri seeorang.
Hal lain yang mendorong mengapa remaja ingin merokok adalah karena rasa ingin dipuja dengan cara prilaku yang mereka anggap dapat mengundang kekaguman meskipun mungkin dapat membahayakan dirinya sendiri, yaitu antara lain dengan merokok bahkan mungkin kebut-kebutan di jalan raya (pada remaja laki-laki).
Sesuai dengan perkembangan mental emosionalnya maka pada umumnya remaja cenderung berperilaku berubah-ubah sesuai dengan pergolakan emosinya sehingga hal ini tidak jarang memberikan dampak pada hubungan social baik dengan guru, orang tua, teman sebaya maupun masyarakat.
Situasi yang kondusif perlu diciptakan oleh guru, orang tua dan masyarakat agar remaja mampu mengendalikan perilakunya yang merugikan baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
BERHENTI MEROKOK
Kebiasaan merokok apalagi yang berlebihan dapat menyebabkan kematian dari 10% penduduk dunia. Artinya satu dari sepuluh planet bumi akan meninggal akibat rokok. Bahkan tahun 2030 angka ini akan lebih cepat melaju, yaitu sekitar separuh dari para perokok akan meninggal akibat kebiasaan merokok. Separuh dari yang meninggal tersebut adalah kelompok dari usia muda atau usia produktif.
Rokok merupakan sumber penyebab dari berbagai penyakit. Ibarat pabrik bahan kimia, di mana dalam satu batang rokok yang dihisap akan keluar sekitar 4000 bahan kimia dan gas yang beracun serta membahayakan tubuh manusia. Dari 4000 bahan kimia yang membahayakan tersebut, terdapat 3 komponen utama yang sangat berbahaya, yaitu:
Tar yang bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker)v
v Nikotin, yaitu suatu bahan adiktif yang dapat membuat orang menjadi ketagihan, menimbulkan ketergantungan dan toleransi (memerlukan jumlah yang semakin bertambah) dan gejala-gejala ketagihan apabila berhenti merokok. Ia merangsang otak supaya si perokok merasa cerdas pada awalnya. Kemudian ia melemahkan kecerdasan otak.
Nikotin menyebabkan penghasilan adrenalin. Hormone yang menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat dan bekerja lebih kuat. Ini berarti jantung anda memerlukan lebih banyak oksigen untuk terus berdenyut. Nikotin juga menyebabkan darah anda lebih cepat membeku, beresiko tinggi terhadap serangan jantung kepada perokok.
Karbon monoksida, gas yangv berbahaya yang terdapat dalam pembuangan asap kendaraan. Ia menggantikan sebanyak 15% daripada oksigen yang seharusnya dibawa oleh sel-sel darah merah. Karbon monoksida yang terikat kuat dengan hemoglobin, akan mangganggu pengikatan oksigen dengan hemoglobin, yang dapat berakibat kadar oksigen dalam darah berkurang. Jadi jantung perokok yang memerlukan banyak oksigen ternyata mendapat lebih sedikit oksigen. Ini membahayakan bagi mereka yang mengidap penyakit jantung atau paru-paru. Ini juga menyebabkan perokok sesak nafas dan kurang daya staminanya. Karbon monoksida merusak lapisan dalam pembuluh darah dan meninggikan endapan lemak pada dinding pembuluh-pembuluh darah,menyebabkan pembuluh darah tersumbat. Ini meningkatkan lagi resiko serangan jantung.
Dalam beberapa menit, jika anda menghisap sebatang rokok maka:
v Nikotin dalam asap rokok akan mempercepat detak jantung anda, meningkatkan tekanan darah dan menggagu aliran darah dan udara dalam paru-paru anda.
Nikotin juga akan melumpuhkan bulu-bulu halusv dalam paru-paru anda yang seharusnya menyekat kotoran dan kuman. Mula-mula anda akan batuk dan serak serta hidung yang beringus.
v Karbon monoksida dalam asap akan mengurangi jumlah oksigen yang dibawa dalam darah ke bagian badan yang lain termasuk jantung dan otak.
Tar dan bahan-bahan yang menyebabkan kanker ditinggalkan dalam aliran udara dalam paru-paruv
Bahan-bahan kimia beracun lainnya yang terdapat di dalam rokok adalah:
1. Tar, Digunakan untuk mengaspal jalan raya. Kebanyakan bahan-bahan yang menyebabkan kanker terdapat dalam asap rokok. Sebagian dari mereka adalah benso (a) pyrene, nitrosamine dan B-napthylamine, kadmodium, dan nikel.
2. Asepton, Peluntur cat.
3. DDT, Racun serangga untuk membunuh lalat dan semut.
4. Arsenik, Racun kutu dan racun yang digunakan untuk pembunuh-pembunuh terkenal.
5. Cadmium, bahan kimia yang terdapat dalam ACCU>
6. Formaldehid, digunakan untuk mengawetkan mayat.
7. Ammonia, bahan aktif dalam pembersih lantai.
8. Hidrogen sianida, racun yang digunakan untuk gas.
9. Naftalena, bahan yang beracun yang terdapat dalam obat serangga.
10. Polonium -210, 210-bahan radioaktif.
11. Vinil klorida, bahan kimia yang digunakan untuk membuat plastic.
12. Uretan, fumigant
13. Tolueri, pelarut industri.
14. Arsen, racun tikus.
15. Dibenzakridin
16. Butan, bahan baker korek api.
17. Benso (a) piren
18. Dimetilmitrosamin
19. Piren
20. Metanol, bahan spiritus baker.
21. Naftilamin, bahan pembuat cat.
22. M-Toluidin, bahan pembuat cat.
Akibat bahan-bahan kimia beracun tersebut, maka berdasarkan hasil penelitian para ahli dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa kebiasaan merokok terbukti berhubungan dengan sedikitnya 25 jenis penyakit dari berbagai organ tubuh manusia, seperti :
1. Fungsi paru terganggu karena penyakit; kanker paru, bronchitis kronik, dan berbagai penyakit paru lainnya.
2. Berbagai penyakit kanker; kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker pancreas, dan kanker kandung kencing.
3. Fungsi jantung terganggu karena penyakit; aneurisma (pelebaran aorta atau pelebaran pembuluh darah pada jantung), jantung koroner, dan masih banyak lagi.
4. Gangguan fungsi reproduksi manusia, seperti kemandulan dan impotensi.
Meskipun dampak negative dari kebiasaan merokok seperti penyakit-penyakit yang berbahaya tersebut di atas rata-rata baru akan timbul setelah mengkonsumsi rokok dalam waktu relative lama yaitu 10-20 tahun, namun kebiasaan merokok tetap berpotensi menimbulkan beberapa gangguan kesehatan dalam jangka pendek, seperti:
Mulut kering, karena menurunnya jumlah produksi air liur.v
Nafas berbau tidak sedap, karena menimbun tar, nikotin dan zat berbehaya lainnya di dalam mulut.v
Meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah.v
Gangguan pencernaan.v
Kulit tubuh berwarna kusam.v
Bau badan tidak sedap.v
Dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.v
Selain gangguan kesehatan, merokok juga dapat menguras kantong untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.v
Pengaruh jangka panjang:
Kanker paru-paru, 90% dari kematian yang terjadi di kalangan perokok disebabkan oleh kanker paru-paru.v
v Penyakit jantung, penelitian telah menunjukkan bahwa kira-kira 40% kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung sebelum berumur 65 tahun terkaitdengan kebiasaan merokok.
Efisema dan bronchitis yangv kronis, merokok adalah penyebab utama bronchitis yang kronis. Rokok mempersempit saluran pernapasan dan merusak pulusi udara di mana pertukaran gas berlangsung, menyebabkan anda susah untuk bernapas. Seorang yang bukan perokok menggunakan 5% dari tenaganya untuk bernapas tetapi seseorang yang mengidap episema yang akut menggunakan 80% dari tenaganya untuk bernapas.
Rokok yang menggunakan nikotin yang menyebabkan ketagihan yang sama seperti pada heroin atau kokain. Nikotin hanya memerlukan 10 detik untuk sampai ke otak dan membuat badan pikiran anda tergantung kepadanya. Anda bias ketagihan setelah menghisap beberapa batang rokok saja. Anda akan merasakan jika anda ingin merokok maka nikotin itu telah bersarang di dalam tubuh anda. Jika anda tidak merokok, gejala penarikan yang tidak menyenangkan akan timbul (seperti rasa mabuk, penat, rasa bergetar pada tangan, pening kepala) oleh sebab itu yang tidak disadari adalah bahwa ia memerlukan usaha yang lebih kuat untuk berhenti merokok.
Rokok yang mengandung kadar tar yang sedikit tidak dijamin lebih aman, karena mengandung jumlah banyak bahan-bahan kimia yang beracun yang sama seperti rokok-rokok biasa. Dan oleh karenanya perokok-perokok biasa (rokok yang mengandung nikotin) akan menarik napas lebih dalam atau bahkan mereka akan menghisap lebih banyak rokok-rokok ini. Akhirnya, jumlah tar dan nikotin yang dimasukkan ke dalam tubuh mereka sama saja seperti menghisap rokok yang biasa.
Mengurangi bahaya merokok tidak dapat dilakukan dengan penyaringan rokok karena penyaringan rokok mungkin hanya menyaring sebagian dari tar dan nikotin tetapi tidak menyekat sebutir racunpun dari sap rokok, dan juga tidak dapat dilakukan dengan mentol. Karena mentol hanya mempengaruhi rasa asap saja. Ia tidak mengurangi bahaya merokok.
Walaupun hanya menghembuskan asap rokok saja tanpa menghisapnya, tapi masih memiliki resiko tanggi karena:
v Kebanyakan dari bahan-bahan kimia dalam asap rokok (termasuk nikotin) bisa diserap melalui mulut dan hidung. Nikotin juga bias diserap melalui kulit.
Asap yang dihembuskan akan berada lama di udaraAsapv yang dihembuskan akan berada lama di udara sekeliling dan apabila anda menarik napas kembali, maka ia akan masuk lagi ke paru-paru anda.
Kebanyakan perokok tidak menyadari bahwa mereka menghisap asap rokok apabila mereka menghembuskannya.v
Kebanyakan racun dalam asap rokokdiserap ke dalam aliran darah. Apabila seorang wanita yang hamil merokok, bahan-bahan ini beralih dari ibu ke darah bayinya. Bayi wanita perokok mungkin dilahirkan kurang berat, tidak cukup bulan atau tidak dapat hidup. Bayi-bayi ibu yang merokok lebih berkemungkinan meninggal dunia pada tahun pertama. Jika mereka terus hidup, mereka mempunyai resiko yang lebih buruk untuk terjangkit paru-paru dan juga perkembangan fisik dan mentalnya kurang baik.
Penelitian menunjukkan bahwa bagi wanita yang tidak merokok, asap yang dihisap dari rokok siami bias mempengaruhi kesehatan ayi yang sedang dikandungnya. Kedua orang tua harus meninggalkan mebiasaan merokok di awal kehamilan jika mereka mau mengurangi resiko kesehatan bayi mereka daripada terlambat. Itulah sebabnya, mengapa orang harus dicegah untuk tidak mencoba merokok, dan bagi yang sudah terlanjur merokok, hendaknya berusaha untuk “berhenti merokok”.
PEROKOK PASIF DAN PEROKOK AKTIF
Merokok adalah hak asasi manusia, tetapi harus diingat bahwa “hak asasi” seseorang adalah dibatasi oleh hak asasi orang lain. Sehingga setiap perokok harus menghargai hak asasi orang lain yang ingin hidup sehat, bebas dari asap rokok.
Orang yang mengkonsumsi rokok secara rutin, dengan jumlah sekecil apapun (missal:satu batang rokok per hari) sudah cukup untuk disebut perokok aktif (Active Smoking). Selain itu orang yang menghisap rokok, walaupun tidak rutin (perokok pemula yang Cuma sekedar mencoba-coba) dapat juga disebut perokok aktif, termasuk orang yang menghisap rokok dengan cara menghembus-hembuskan aap rokok, walau tidak dihisap (Inhale) masuk ke dalam paru-paru, tergolong perokok aktif.
Meskipun kita tidak merokok, namun tidak jarang juga kita menghisap asap rokok (yaitu asap yang diproduksi selama pembakaran rokok) dari orang yang merokok, dan ini disebut merokok secara pasif atau perokok pasif (Passive Smoking). Jadi seorang perokok pasif adalah eseorang yang menghisap asap rokok orang lain. Telah trbukti bahwa perokok pasif mengalami resiko kesehatang yang sama seperti seorang perokok.
Jika dibandingkan dengan asap rokok yang dihisap kemudian dikeluarkan kembali dari mulut atau hidung si perokok, maka asap rokok yang dikeluarkan dari sebatang rokok yang dibakar (main stream smoke) mengandung dua kali lebih banyak nikotin, tiga kali lebih banyak tar, dan lima kali lebih banyak karbon monoksiada (CO). sedangkan asap rokok yang disedot oleh perokok pasif mungkin mengandung:
Tiga kali lebih banyak tarv
Tiga kali lebih banyak nikotinv
Lima kali lebih banyak kaobon monoksidav
v Lima kali lebih banyak bahan-bahan kimia yang menyebabkan kronis dibandingkan dengan asap yang dihisap oleh perokok melalui ujung rokok filter yang disaring.
Tetapi ini tidak berarti yang mempunyai kebiasaan menghisap rokok itu tidak membahayakan bagi si perokok. I perokok menghisap lebih banyak asap dari setiap batang rokok dari orang-orang disekelilingnya.
Selain itu dampak dari orang yang sering menjadi perokok pasif adalah meningkatkan resiko terkenannya berbagai macam penyakit, mulai dari yang ringan (sakit kepala, sakit tenggorokan, batuk, dan bersin-bersin) hingga yang berat (kanker paru, jantung koroner, bronchitis kronis, dan sebagainya).
Merokok secara pasif juga sangat membahayakan anak-anak, terutama jika orang tuanya merokok di rumah karena:
Proses pembesaran dan perkembangan paru-paru terlambat.v
Mereka lebih berkemungkinan terserang batuk, flu dan terjangkit radang paru-paru.v
Mereka mungkin mendapat masalah pada telinga, hidung,dan tekak (seperti radang pita suara).v
Mereka lebih berkemungkinan menjadi perokok dengan mengikuti jejak orang tuanya.v
Bila dibandingkan dengan orang yang tidak pernah menghisap asap rokok, maka perokok pasif memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit, seperti penyakit jantung 30% dan kanker 20%.
Ibu hamil yang menjadi perokok pasif, juga akanmenerima damper buruk seperti keguguran janin, kematian janin dalam kandungan, pendarahan dan lain-lain. Sedangkan pada bayi, asap rokok dapat mengakibatkan gangguan pernapasan, penyakit telinga, kanker otak, leukemia, dan gangguan perkembangan kecerdasan.
Perokok pasif sebenarnya akan menerima dampak negative yang sama besarnya dengan perokok aktif. Namun karena perokok pasif tidak memiliki “kekebalan” terhadap racun yang disebarkan melalui asap rokok, maka perokok pasif akan lebih mudah terpapar oleh asap rokok; dibandingkan dengan perokok aktif yang relative lebih memiliki “kekebalan” terhadap racun yang dihasilkan oleh pembakaran rokok, meskipun dalam jangka waktu, perokok aktif akan terkena serangan berbagai penyakit akibat merokok (sama halnya dengan perokok pasif).
Oleh karena itu jangan jadikan teman atau orang-orang yang anda cintai menjadi perokok pasif; karena akan menerima resiko yang sama dengan perokok aktif apabila anda merokok di sekitar mereka. Mulailah terlebih dahulu menghargai hak asasi orang lain untuk menghirup udara bersih dan sehat, sebelum menegakkan hak asasi diri sendiri (untuk merokok).
MENCEGAH REMAJA UNTUK TIDAK MEROKOK
Di Indonesia dan banyak negara di dunia telah membuat aturan yang mengharuskan adanya peringatan kesehatankepada setiap bungkus rokok yang dijual bahkan di Negara-negara maju juga beberapa kota besar di Indonesia telah melarang anak-anak di bawah usia 18 tahun untuk membeli rokok.
Merokok di tempat-tempat umum apalagi yang menggunakan AC seperti pusat pertokoan, bandara, rumah sakit, dan perkantoran sangatlah dilarang, karena merugikan banyak orang (perokok pasif).
Walaupun banyak bukti-bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa merokok merugikan kesehatan, tapi perusahaan rokok terus memproduksi rokk dan “menawarkan” gaya hidup yang kadang-kadang menggiurkan, seprti bila merokok tampak gagah dan eksklusif; namun pada akhirnya seseorang sendirilah yang harus memutuskan apakah rokok itu bergaya atau berbahaya.
Mencegah remaja untuk tidak merokok memang bukan suatu pekerjaan yang mudah karena pengaruh gaya hidup yang mengarah pada penggunaan rokok jauh lebih besar dan lebih kuat daripada promosi-promosi prilaku hidup sehat tanpa rokok, apalagi didukung oleh para idola remaja, guru, bahkan ahli kesehatan yang merokok.
Karena itu cara terbaik adalah memberi kesempatan kepada para remaja untuk sebanyak-banyaknya melakukan explorasi mengenai konsekwensi dari merokok itu. Bentuk-bentuk kegiatan atau pendidikan yang mengembangkan keterampilan spikososial seperti perpikir kritis, berpikir kreatif, kesadaran diri dan sebagainya (live skill education) yang dikemas dalam bentuk diskusi maupun bermain peran adalah cara yang paling dianjurkan untuk meningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap tentang bahaya merokok, dan diharapkan lebih efektif dalam mencegah remaja merokok.
Sebagai contoh gunakan informasi tambahan dari peragaan botol yang dimasuki sebatang rokok yang menyala dan ditutup dengan kapas putih sebagai bahan diskusi tentang bahaya merokok.
Botol kita umpamakan rongga tenggorokan dan kapas adalah paru-paru kita. Setelah rokok dibakar lalu dimasukkan ke dalam botol, dan botol ditutup dengan kapas sampai rokok mati. Setelah rokok mati, maka kapas putih yang menjadi sumbatan itu akan menjadi kekuning-kuningan, yang merupakan gambaran racun yang ada di peru-paru si perokok.
Selain itu upaya pencegahan remaja merokok juga dilakukan dengan meminimalisir tempat-tempat merokok, baik di tempat umum, di lingkungan sekitar sekolah, serta memperbanyak kawasan bebas asp rokok khususnya di sekolah. Tidak kalah pentingnya adalah tokoh tauladan dari guru maupun orang tua untuk tidak merkok (setidaknya tidak di depan para remaja). Di samping itu diperlukan pula pengawasan dari orang tua dan guru yang didukung dengan penegakan hukum bagi penjual rokok kepada remaja berusia di bawah 18 tahun. Diperlukan ketegasan, bahwa rokok hanyalah diperuntukkan bagi mereka yang sudah “dewasa” dan “mangerti” akan bahaya merokok.
CARA EFEKTIF UNTUK BERHENTI MEROKOK
Apabila anda bukan perokok, jangan memulai! Tetapi apabila anda sudah jadi perokok, maka tinggalkanlah!. Jika anda meninggalkan kebiasaan merokokhari ini badan anda akan bebas dari nikotin dalam masa 8 jam. Kira-kira dalam satu minggu kemungkinan besar efek samping dari kebiasaan merokokakan hilang.
Lama kelamaan badan anda akan memperbaiki kerusakan yang disebabkanoleh tembakau. Dan jika anda terus menjauhkan diri dari rokok, resiko mengidap penyakit yang berhubungan dengan merokok berkurang.
MASIH BELUM TERLAMBAT UNTUK BERHENTI
Tidak ada cara terbaik berhenti merokok untuk semua orang, karena pengaruhnya berlainan. Tetapi hanya ada satu masalah yang sama diantara bekas perokok yang sukses adalah mereka semua memang mau berhenti merokok!
Berikut ini tips untu berhenti atau meninggalkan kebiasaan merokok:
1. Niat yang kuat dari diri sendiri.
2. Cari alas an kuat mengapa anda ingin berhenti merokok.
3. Tetapkan tanggal untuk berhenti merokok;
misalnya dengan mulai menghitung biaya yang harus dikeluarkan satu tahun, dan seterusnya; termasuk biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan gangguan kesehatanakibat merokok; dan andaikata biaya tersebut dialihkan untuk sesuatu yang lebih bermanfaat.
4. Singkirkan asbak dan segala sesuatu yang dapat menimbulkan keinginan untuk merokok.
5. minta dukungan teman dan atau keluarga.
6. lakukan beberapa cara yang dapat anda pilih sebagai berikut:
CARA 1:Langsung Berhenti
Seorang perokok berhenti merokok sepenuhnya pada saat tertentu yaitu bila hari ini anda masih merokok, besok anda berhenti sama sekali. Cara ini adalah yang paling banyak dijalani. Kebanyakan bekas perokok berhenti melalui cara ini lebih efektif dan paling berhasil.
CARA 2:Penundaan
Cara ini mengajak anda menunda masa anda menghisap batang rokok yang pertama sehingga anda dapat bertahan satu hari tanpa rokok. Atau anda bias menunda menyalakan batang rokok sepenuhnya setiap kali anda ingin merokok. Atau dapatjuga menunda waktu atau saat menghisap rokok pertama, dua jan setiap hari dari hari sebelumnya; misalnya kebiasaan menghisap rokok prtama rata-rata 07.00 pagi, dengan target berhenti merokok dalam 7 (tujuh) hari, maka penundaan rokok pertama mulai dari:
~ Hari pertama :jam 09.00
~ Hari kedua :jam 11.00
~ hari ketiga :jam 13.00
~ Hri keempat :jam 15.00
~ Hari kelima :jam 17.00
~ Hari keenam :jam 19.00
~ Hari ketujuh :jam 21.00 – berhenti
CARA 3: Pengurangan Bertahap
Cara ini adalah dengan mengurangi bilangn rokok yang dihisap setiap hari sehingga anda tidak merokok lagi sama sekali.
Anda juga bias mengurangi separuh dari satu batang rokok setiap kali anda merokok. Atau jumlah rokok yang dihisap setiap hari dikurangi secara erangsur-angsur dengan jumlah yang sama, sampai 0 (nol) batang pada hari terakhir; misalnya target 7 (tujuh) hari dengan rata-rata menghisap 2 (dua) bungkus rokok (28 batang rokok) setiap harinya, maka:
~ Hari pertama: 24 batang
~ Hari kedua : 20 batang
~ Hari ketiga : 16 batang
~ Hari keempat: 12 batang
~ Hari kelima : 8 batang
~ Hari keenam : 4 batang
~ Hri ketujuh : 0 batang
CARA 4: Terapi Penggantian Nikotin
Tempelan nikotin bias menolong mengurang gejala ketagihan yang anda alami apabila anda berhenti secara mendadak.nikotin dalam tempelan menembus kulit ke dalam tubuh anda untuk mengurangi keinginan merokok. Ini menolong anda menghadapi kebiasaan merokok dan ketergantungan spikologis. Tanyakan kepada dokter anda keterangan lebih lanjut.
Pilih kesimpulan waktu yang tepat untuk berhenti, anda boleh pilih hari yang berarti dalam hidup anda seperti hari ulang tahun atau tahun baru. Umat islam yang berhenti merokok selama bulan Ramadhan bias menggunakan kesempatan ini untuk berhenti merokok selama-lamanya.
7. Tanamkan dalam diri anda yang sudah berhentu merokok:
~ Untuk tidak membiarkan rokok mengendalikan hidup anda.
~ Mulai menghargai diri sendiri dan orang lain, dengan tidak meracuni diri dengan rokok.
~ Nikmatilah keuntungan secara materiil (fisik dan financial) setelah berhenti merokok.
~ Tingkatkanlah keterampilan untuk menjalani hidup sehat dan bugar.
8. Apabila anda masih merasa:
a. Ingin sekali merokok
Alihkan perhatian dan ingatkan diri akan bahaya rokok; minum air putih yang banyak, serta tarik napas panjang dan dalam beberapa kali.
b. Gelisah, sulit konsentrasi, pusing, dan tidak semangat
Cari udara segar, gerakkan badan, rentangkan kaki selebar bahu, tarik napas dalam-dalam selama beberapa menit.
c. Susah buang air besar
Makan sayur dan buah yang banyak mengandung serat, serta minum air putih yang banyak
d. Rasa lapar dan berat badan bertambah
Olahraga teratur dan diet yang sehat
e. Batuk-batuk, mual, diare
Ke dokter, agar diatasi sesuai gejala
f. Ingin merokk sesudah makan
Segera berdiri, cari dan lakukan kegiatan lain.
g. Biasa merokok sambil minum kopi
Ganti kopi dengan minuman lain, atau minum kopi sambil menyantap snack yang sehat.
h. Rasa “kehilangan rokok” di tangan
gantikan dengan benda lain
i. Bila tetap tidak tertahankan
Hubungi pusat pelayanan kesehatan terdekat (sperti: puskermas, klinik, rumah sakit, atau dokter pribadi anda).
Reaksi-reaksi yang normal setelah berhenti merokok adalah:
a. Susah untuk memusatkan perhatian atau rasa mabuk karena otak anda perlu menyesuaikan diri kepada oksigen yang lebih.
b. Batuk dan hidung beringus karena paru-paru anda mencoba menghilangkan semua kotoran dan kuman yang terkumpul semasa anda merokok.
c. Keinginan yang kuat untuk merokok selama satu atau dua minggu selama tubuh anda mencoba menghilangkan nikotin.
d. Rasa bergetar di tangan dan kaki apabila darah mulai mengalir seperti biasa.
Tidak semua orang mengalami gejala-gejala seperti ini tetapi jangan putus asa jika anda mengalaminya. Hal ini akan hilang dalam satu atau dua minggu dan itu adalah tanda-tanda bahwa keadaan anda mulai membaik.
Cara mengatasi keinginan untuk merokok:
a. Minta anggota keluarga dan rekan-rekan anda supaya mendukung dan mengingatkan anda.
b. Jauhi orang-orang, tempat dan keadaan yang dapat membuat anda tertarik untuk merokok sekurang-kurangnya pada minggu-minggu pertama setelah berhenti.
c. Hindari keinginan untuk merokok dengan membuang semua rokok-rokok, pematik api dan tempat abu rokok.
d. Bergaya seperti orang yang tidak merokok. Gantungkan tanda “dilarang merokok” untuk mengingatkan diri anda sendiri.
e. Ubahlah pekerjaan yang dilakukan setia hari untuk meninggalkan kebiasaan merokok. Misalnya, kebiasaan merokok setelah makan, bangun dari meja makan dan gosok gigi atau pergi jalan-jalan.
f. Lakukan sesuatu yang memerlukan anda menggunakan tangan, seperti membersihkan rumah, membuat kerajinan tangan atau berkebun.
g. Cari sesuatu yang menarik untuk dilakukan pada saat-saat anda ingin merokok. Biarkan diri andqa senantiasa sibuk dan aktif dengan melakukan hobi baru.
h. Kunyahlah makanan kecil atau makanan ringan yang menyehatkan (seperti sayur-sayuran dan buah-buahan) dan lebih banyak minum.
i. Berolahragalah selalu. Bersenam yang dapat melegakan pernapasan dan anda merasa lebih bertenaga.
j. Pelajari cara-cara menenangkan diri seperti bernapas dengan panjang dan melemaskan otot untuk melegakan pernapasan.
k. Jika anda merasa kaku karena tidak memegang rokok di tangan anda, gunakan benda-benda lain seperti pensil, klip krtas, uang koin atau pengorek gigi.
l. Dokter anda bias memberikan tempelan nikotin untuk membantu anda mengurangi keinginan merokok. Ini bias anda dapatkan di klinik-klinik berhenti merokok, di poliklinik-poliklinik tertentu (lihat di bawah).
m. Mintalah dokter gigi anda membersihkan gigi anda dari kotoran yang disebabkan oleh tembakau supaya anda kelihatan lebih menarik. Anda tidak ingin mengotori gigi anda lagi.
n. Hadiahkan diri anda sendiri setiapminggu atau setiap bulan dengan bebas rokok. Gunakan uang yang biasa dipakai untuk membeli rokok untuk membeli sesuatu yang benar-banar anda inginkan.
Meski semua orang tahu akan bahaya yang ditimbulkan akibat merokok, perilaku merokok tidak pernah surut dan tampaknya merupakan perilaku yang masih dapat ditolerir oleh masyarakat. Hal ini dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan rumah, kantor, angkutan umum maupun di jalan-jalan. Hampir setiap saat dapat disaksikan dan di jumpai orang yang sedang merokok. Bahkan bila orang merokok di sebelah ibu yang sedang menggendong bayi sekalipun orang tersebut tetap tenang menghembuskan asap rokoknya dan biasanya orang-orang yang ada disekelilingnya seringkali tidak perduli.
Hal yang memprihatinkan adalah usia mulai merokok yang setiap tahun semakin muda. Bila dulu orang mulai berani merokok biasanya mulai SMP maka sekarang dapat dijumpai anak-anak SD kelas 5 sudah mulai banyak yang merokok secara diam-diam.
Bahaya Rokok
Kerugian yang ditimbulkan rokok sangat banyak bagi kesehatan. Tapi sayangnya masih saja banyak orang yang tetap memilih untuk menikmatinya. Dalam asap rokok terdapat 4000 zat kimia berbahaya untuk kesehatan, dua diantaranya adalah nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik (Asril Bahar, harian umum Republika, Selasa 26 Maret 2002 : 19). Racun dan karsinogen yang timbul akibat pembakaran tembakau dapat memicu terjadinya kanker. Pada awalnya rokok mengandung 8 – 20 mg nikotin dan setelah di bakar nikotin yang masuk ke dalam sirkulasi darah hanya 25 persen. Walau demikian jumlah kecil tersebut memiliki waktu hanya 15 detik untuk sampai ke otak manusia.
Nikotin itu di terima oleh reseptor asetilkolin-nikotinik yang kemudian membaginya ke jalur imbalan dan jalur adrenergik. Pada jalur imbalan, perokok akan merasakan rasa nikmat, memacu sistem dopaminergik. Hasilnya perokok akan merasa lebih tenang, daya pikir serasa lebih cemerlang, dan mampu menekan rasa lapar. Sementara di jalur adrenergik, zat ini akan mengaktifkan sistem adrenergik pada bagian otak lokus seruleus yang mengeluarkan sorotonin. Meningkatnya serotonin menimbulkan rangsangan rasa senang sekaligus keinginan mencari rokok lagi. (Agnes Tineke, Kompas Minggu 5 Mei 2002: 22). Hal inilah yang menyebabkan perokok sangat sulit meninggalkan rokok, karena sudah ketergantungan pada nikotin. Ketika ia berhenti merokok rasa nikmat yang diperolehnya akan berkurang.
Efek dari rokok/tembakau memberi stimulasi depresi ringan, gangguan daya tangkap, alam perasaan, alam pikiran, tingkah laku dan fungsi psikomotor. Jika dibandingkan zat-zat adiktif lainnya rokok sangatlah rendah pengaruhnya, maka ketergantungan pada rokok tidak begitu dianggap gawat (Roan, Ilmu kedokteran jiwa, Psikiatri, 1979 : 33).
Tipe-tipe Perokok
Mereka yang dikatakan perokok sangat berat adlah bila mengkonsumsi rokok lebih dari 31 batang perhari dan selang merokoknya lima menit setelah bangun pagi. Perokok berat merokok sekitar 21-30 batang sehari dengan selang waktu sejak bangun pagi berkisar antara 6 - 30 menit. Perokok sedang menghabiskan rokok 11 – 21 batang dengan selang waktu 31-60 menit setelah bangun pagi. Perokok ringan menghabiskan rokok sekitar 10 batang dengan selang waktu 60 menit dari bangun pagi.
Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif. Dengan merokok seseorang merasakan penambahan rasa yang positif. Green (dalam Psychological Factor in Smoking, 1978) menambahkan ada 3 sub tipe ini :
1.
Pleasure relaxation, perilaku merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan kenikmatan yang sudah didapat, misalnya merokok setelah minum kopi atau makan.
2.
Stimulation to pick them up. Perilaku merokok hanya dilakukan sekedarnya untuk menyenangkan perasaan.
3.
Pleasure of handling the cigarette. Kenikmatan yang diperoleh dengan memegang rokok. Sangat spesifik pada perokok pipa. Perokok pipa akan menghabiskan waktu untuk mengisi pipa dengan tembakau sedangkan untuk menghisapnya hanya dibutuhkan waktu beberapa menit saja. Atau perokok lebih senang berlama-lama untuk memainkan rokoknya dengan jari-jarinya lama sebelum ia nyalakan dengan api..
Tempat merokok juga mencerminkan pola perilaku perokok. Berdasarkan tempat-tempat dimana seseorang menghisap rokok, maka dapat digolongkan atas :
1. Merokok di tempat-tempat Umum / Ruang Publik:
* Kelompok homogen (sama-sama perokok), secara bergerombol mereka menikmati kebiasaannya. Umumnya mereka masih menghargai orang lain, karena itu mereka menempatkan diri di smoking area.
* Kelompok yang heterogen (merokok ditengah orang-orang lain yang tidak merokok, anak kecil, orang jompo, orang sakit, dll). Mereka yang berani merokok ditempat tersebut, tergolong sebagai orang yang tidak berperasaan, kurang etis dan tidak mempunyai tata krama. Bertindak kurang terpuji dan kurang sopan, dan secara tersamar mereka tega menyebar "racun" kepada orang lain yang tidak bersalah.
2. Merokok di tempat-tempat yang bersifat pribadi:
* Di kantor atau di kamar tidur pribadi. Mereka yang memilih tempat-tempat seperti ini sebagai tempat merokok digolongkan kepada individu yang kurang menjaga kebersihan diri, penuh dengan rasa gelisah yang mencekam.
* Di toilet. Perokok jenis ini dapat digolongkan sebagai orang yang suka berfantasi
Upaya Pencegahan
Dalam upaya prevensi, motivasi untuk menghentikan perilaku merokok penting untuk dipertimbangkan dan dikembangkan. Dengan menumbuhkan motivasi dalam diri remaja berhenti atau tidak mencoba untuk merokok, akan membuat mereka mampu untuk tidak terpengaruh oleh godaan merokok yang datang dari teman, media massa atau kebiasaan keluarga/orangtua.
Suatu program kampanye anti merokok buat para remaja yang dilakukan oleh Richard Evans (1980) dapat dijadikan contoh dalam melakukan upaya pencegahan agar remaja tidak merokok, karena ternyata program tersebut membawa hasil yang menggembirakan. Kampanye anti merokok ini dilakukan dengan cara membuat berbagai poster, film dan diskusi-diskusi tentang berbagai aspek yang berhubungan dengan merokok. Lahan yang digunakan untuk kampanye ini adalah sekolah-sekolah, televisi atau radio. Pesan-pesan yang disampaikan meliputi:
* Meskipun orang tuamu merokok, kamu tidak perlu harus meniru, karena kamu mempunyai akal yang dapat kamu pakai untuk membuat keputusan sendiri.
* Iklan-iklan merokok sebenarnya menjerumuskan orang. Sebaiknya kamu mulai belajar untuk tidak terpengaruh oleh iklan seperti itu.
* Kamu tidak harus ikut merokok hanya karena teman-temanmu merokok. Kamu bisa menolak ajakan mereka untuk ikut merokok.
* Perilaku merokok akan memberikan dampak bagi kesehatan secara jangka pendek maupun jangka panjang yang nantinya akan ditanggung tidak saja oleh diri kamu sendiri tetapi juga akan dapat membebani orang lain (misal: orangtua)
Agar remaja dapat memahami pesan-pesan tersebut maka dalam kampanye anti merokok perlu disertai dengan beberapa pelatihan, seperti:
* Ketrampilan berkomunikasi
* Kemampuan untuk membuat keputusan sendiri
* Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan rasa cemas/anxietas
* Pelatihan untuk berperilaku assertif
* Kemampuan untuk menghadapi tekanan dari kelompok sebaya, dll
Dengan cara-cara diatas remaja akan diajak untuk dapat memiliki kemampuan dan kepercayaan diri dalam menolak berbagai godaan untuk merokok, baik yang datang dari media massa, teman sebaya maupun dari keluarga. Melarang, menghukum, atau pun memaksa remaja untuk tidak merokok hanya akan memberikan dampak yang relatif singkat karena tidak didasari oleh motivasi internal si remaja. (jp)